Lemparan kertas.
Ingat lemparan kertas waktu itu?.
Di bangku belakang kamu tertawa.
senyummu berhasil menghentikan waktu.
Kamu telah menciptakan percikan bahagia.
Ku kira cinta itu hanya candaan.
Dari sebuah lemparan kertas berisi ejekan.
Tapi Kamu berhasil ciptakan sebuah ledakan.
Meluluh lantahkan pertahanan hatiku yang rentan.
Bayang-bayang mu selalu membuatku rindu.
Indah suaramu selalu membuatku candu.
Aku tidak mengerti, ini terlalu ambigu.
Dari lemparan kertas yang membuatku tergagu.
Saat kau tersenyum untuk mancandaiku.
Hatiku berdegup kencang hingga merasa malu.
Sejak kapan kamu menghuni hatiku.
Siapa yang mengizinkanmu berkeliling di pikiranku.
Hampir gila aku dibuatmu.
Apa hanya karena lemparan kertas waktu itu?.
Hingga hari ini aku masih mencandu.
Dan selalu memikirkanmu.
Komentar
Posting Komentar