Tersenyum dan menghilang
-(impresi kepergian)-
Euforia sesaat membuat virama terasa hambar. Senyuman di cermin, menertawakan luka yang terus berkoar.
Merasakan perih fatamorgana kehilangan, membuat diri ini sadar. Luka itu bukan ilusi dan kehilangan itu benar.
Waktu memberikan estafet duka dengan baik. Disaat diri mulai terbuai dan tertarik. Kehilangan dan kepergian singgah dengan apik. Membuat semua angan begitu hancur dan terbalik.
Siapa sangka senyuman akan begitu menyakitkan. Di titik kenyataan yang begitu terasa memilukan.
Hidangan janji yang menawan. Berhasil menikam hati yang tulus tanpa belas kasihan.
Siapapun tersenyum dengan tangan yang bergandengan. Siapapun tertawa dengan canda penuh kehangatan. Dan siapapun, kecuali hati yang terluka karena ditinggalkan.
Senyum dan tawa mengapa begitu sesak untuk dihempaskan.
Seandainya, kata itu menghantui linimasa pikiran. Impresi kepergian menciptakan dunia penuh sesak.
Jika, terus saja merancau kehidupan. Dan Senyuman dititik kehilangan, memberi luka yang tak terelak.
Komentar
Posting Komentar