Melirik

Mencoba untuk memulai dari segala hal yang kembali redup disaat hati merasa sudah tidak sanggup adalah seni yang diri ini buat untuk terus menjalani hidup, rasa yang dulu pernah meletup-letup sedang berusaha untuk ditutup.

Berusaha untuk tidak menyalahkan, tapi jujur ini adalah kesalahan. seandainya... hari itu diri ini tak melirik, setidaknya hati ini tidak akan tertarik.

Perasaan yang terus ditahan seakan mencoba untuk mencekik, melepaskannya pun tak sanggup di situasi hidup yang tengah pelik. Perasaan ini sudah berubah menjadi belenggu yang terus menyiksa sampai menciptakan sebuah penjara penuh putus asa.

Satu dua detik ternyata sangat licik. Hanya sekilas melirik namun sepenuh hati tertarik. 

Wajar bila diri ini menyukai sebuah karya terindah muka bumi. Senyum, tawa, suara dan semua Tentangnya. Tapi, tak perlu khawatir, tidak terbesit dalam sanubari untuk berusaha memiliki.

Langit akan terlihat indah bila dipandang dari bumi, bumi akan terlihat indah bila dipandang dari langit. Ini bukan soal keindahan, tapi soal jarak yang membuatnya pantas untuk disandingkan. 

setidaknya bila karya terindah itu tak bisa jadi hak milik... cukup terimakasih pada keadaan yang memberi panggung beberapa detik untuk bisa melirik.  

Indah, sejuk, menarik dan cantik. :)

Komentar

Postingan Populer