Ya sudahlah…

 

Ya Sudahlah…

Ya sudahlah… yakan?... mau bagaimanapun, sepertinya memang keadaan tengah membuatku lelah dan tak tau harus apa?... tugas yang begitu menumpuk berhasil membuatku muak dengan drama yang ada…

Biarlah… yang datang... datanglah dan yang pergi?... pergilah. entahlah… raga sedang tak ingin mengambil peran untuk lelah… karena tanpa apapun jiwa ini butuh sedikit nutrisi kebebasan…

Ya Sudahlah… biarkan semua alur berputar jatuh ataupun melejit tak peduli apa yang terjadi yang dirindu hanya secangkir kopi dengan senja yang sunyi nan damai… yang diingin hanya Kasur, sandaran bantal dan hangatnya kedamaiaan semesta ruang.

Terus memikirkan bagaimana kata mereka?... bagaimana tentang diri? Dan mana yang selayaknya?. Adalah omong kosong yang memenuhi pikiran kini terlihat seperti sampah yang menjengkelkan… lucu sekali apa yang dilakukan teratur apa yang mereka katakan…

Ya sudahlah… lepaskan!!!... anggap ucapan cacian dijatuhmu adalah ralat yang membuatmu hebat dan pujian keramahan yang mendekat kala hebatmu adalah lalat yang menjilat, kembali apa maumu dan jangan terlalu menoleh <MEREKA>.

Masa-masa ini cukup memuakkan !!!... nepotisme, konspirasi, paradox, dan pecitraan serta propaganda dimana mana jiwa sportif ini sangat menyebalkan…

Tak ada lagi tangan yang bersih itu pula menambah rasa lelah untuk mengambil sikut untuk melejit, tapi… hahahaha… yasudahlah… biarkan hari ini si lelah berkoar pada semesta yang begitu menyebalkan.

Namun senyum tetap harus berlayar bebas dalam samudra yasudahlah… mau diapakan… biarkan saja semua mengombak pada literasi lautan yang sangat menyebalkan. Biarkan sipantai menjadi pelabuhan peristirahatan tenang nahkoda senyuman yang penuh kelelahan…

Sedikit terima kasih untuk sosok pantai nyaman si lelah yang menyambut hangat tiap keluh sang pelayar dan cukup bahagia dengan tenangnya ombak disisi pesisir pantai yang indah… pantas sangat untuk senyum ini berlabuh. Hah…. Nafas besar cukup berat melepas beban!!!...

Biarkan semua berlalu lalang sesuai alur sknario yang tak mungkin bisa kita ikut campuri.. cukup nikmati alur mu… dan jangan pernah berandai jadi orang lain… cukup indah tiap episode kehidupan tiap individu… sangat lelah dan menyebalkan bila hidup mereka mengusik hidupku… hadeh…

Benar memang si “yasudahlah” dalam menghadapi masa yang “bodo amatlah” apapun yang terjadi, so, mau diapakan?.... yang maju dialah yang berkhianat… sedang yang berkhianatlah yang dimajukan dan dijamukan… bukan disini tapi dimanapun… dirasa sudah tak butuh lagi perdamaiaan berdasar pencitraan… ludah itu cukup pahit untuk ditelan bersama kenyataan… ya… mau diapakan lagi… biarkan semua berjalan sesuia yasudahlah…

Komentar

Postingan Populer