Tak Apa Ini Terakhir
Jika senyum itu alasannya… aku tak apa ini terakhir…
Seringkali kutanya pada si cermin… sudahkah aku menjadi si
baik yang tak lagi menyakitinya?...... masihkah aku menjadi sebab tangisnya?... dan... aku hanya sekedar bertanya… apakah hari ini ia sudah bisa kembali melangkah
dengan senyum yang merekah?...
Rasanya ditiap harinya aku ingin menjadi warna dari
pelanginya… menjadi sebab ditiap senyumnya…. Membuatnya melirikku dengan
tatapan berkata… “aku bahagia”… aku tak butuh status apapun untuk siap
melakukan semua itu… aku tak butuh jarak bagaimanapun untuk bisa merasakan
kebersamaan bersamanya….
Namun… kurasa itu hanya angan… dimana kenyataan akulah si
pecundang hebat yang hanya bisa menabur luka. Memberi harap dan tak pernah
datang untuk kenyataan… ya… inilah aku yang tak slalu ada… yang entah kemana
arti “aku selalu ada”… yang nyatanya sibodoh ini selalu menghilang, pergi saat
kau harap menetap dan bodohnya aku
datang setelah kau sudah tak tahu lagi apa arti dari sebuah harapan…
Rantaiku… mungkin rasanya tidak menghubungkan ku denganmu…
hanya ia mengikat dan melilitmu terus menyakitimu… yang ku kira ku menjaga
hanya gambaranku menyakitimu dengan manis… sayatan manis penuh putus asa…
rasanya aku tersenyum dihadapan tangismu… aku bangga dihadapan luka yang kau nanti
untuk ku peluk…
Malam ini, tidak, detik ini… bila aku masih pilumu selama
ini… maka..
Esok adalah
hari bahagiamu… esok hari cerahmu… esok adalah hari dimana kamu bisa berkata
“inikah arti harapan bebas?”… bebas untuk apapun yang bisa kau gapai kau kejar
tanpa harus tertahan olehku… atau tercegah karenaku…
“Maaf” bukan alasan aku tenang… karena seribu kali
kuucap maaf… ku yakin hati itu tak akan mungkin berdamai dengan luka, bukan soal
tak memaafkan… hanya maafku pasti mengingatkan luka dalam; dihatimu…
Padahal aku
benar bahagia… padahal aku benar merasa sempurna… padahal… kukira kita adalah
kita yang kita mau… namun maaf egoku… bodohku… tak acuhku… terus menyeretmu
dalam luka kehampaan.
Kuakui hebatmu…
kuakui teguhmu… dan kamu masihlah menjadi dia… yang ku ceritakan dalam kisah
berharga dalam hari hari ku… dam mungkin kamu masuk dalam cerita indahku… dan
untuk esok kuharap… aku dengar cerita indahmu…
Hari ini aku
jauh… dan aku akan menjauh… aku akan hilang menghilangkan lukamu, bebanmu dan
hal yang selalu menyakitimu…
Semua akan
kulakukan… jika senyum itu alasannya… akulah apa untuk ini… dan biar hal ini
adalah tentangmu yang terakhir… hmmm.:)
Komentar
Posting Komentar